Info langsung – Artis ternama Prilly Latuconsina baru-baru ini menarik perhatian publik dengan transformasi penampilannya yang cukup dramatis. Setelah menjalani pola hidup sehat dan rutin berolahraga, Prilly kini stabil di berat badan 38 kilogram. Keberhasilannya menurunkan berat badan ini tidak hanya memengaruhi penampilannya tetapi juga mengubah kebiasaan belanjanya, hingga ia bisa memakai celana ukuran anak-anak berusia 10 tahun. Dalam artikel ini, kita akan membahas perubahan signifikan dalam penampilan Prilly, bagaimana ia menghadapi kritik, serta pandangannya terhadap perubahan tubuhnya.
Setelah melakukan perubahan besar dalam gaya hidupnya, Prilly Latuconsina kini menikmati hasil dari pola hidup sehat dan rutin berolahraga. Salah satu perubahan paling mencolok adalah kemampuannya untuk memakai celana ukuran anak-anak. Prilly mengungkapkan dalam sebuah wawancara di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, bahwa ia sudah tidak bisa lagi menemukan pakaian dewasa yang pas. “Betul, jadi aku tuh kalau kurus langsung di pinggang dan paha. Jadinya nggak ada celana dewasa yang muat. Terakhir kemarin aku pakai celana kids ukuran 10 tahun,” ujarnya dengan nada penuh kesederhanaan.
“Baca juga: Kerontokan Rambut Cara Atasi di Rumah dengan Perawatan”
Meskipun Prilly merasa nyaman dengan penampilan barunya, dia tidak luput dari kritik dan bully-an di media sosial. Banyak orang menilai penampilannya kini tidak proporsional karena perbedaan ukuran tubuh yang mencolok. “Jadi banyak yang ngebully aku nggak proporsional, karena pinggangnya kecil, tapi pipinya tetap chubby-lah apa. Aku kan nggak bisa ngatur kecilnya di mana,” jelasnya.
Prilly mengakui bahwa komentar-komentar negatif mengenai tubuhnya, baik saat dia bertambah berat badan maupun saat dia turun berat badan, tidak mempengaruhi dirinya secara emosional. “Nggak aku balesin, karena waktu gendut aku di-bully, kurus di-bully, jadi sama saja kan. Jadi walaupun di-bully nggak proporsional, kekecilan, nggak peduli, karena waktu gendut aku juga di-bully, jadi biarin saja,” kata Prilly, menunjukkan keteguhan hati dan ketidakpeduliannya terhadap komentar negatif.
Prilly juga mengungkapkan rasa puasnya dengan penampilan barunya. Ia merasa lebih percaya diri dan lebih baik ketika memakai pakaian renang. “Aku sukanya kurus. Kalau ngaca terlihat bagus, apalagi pakai baju renang juga bagus,” tuturnya. Perubahan ini juga berdampak positif pada gaya hidupnya, membuatnya merasa lebih nyaman dan percaya diri dengan tubuhnya.
Namun, Prilly menjelaskan bahwa penurunan berat badannya bukanlah tujuan utama dari perubahan gaya hidupnya. “Sebenarnya nggak diniatin, tapi karena aktivitas aku banyak dan free dive, mancing itu nggak semudah kelihatannya, capek, jadi kalori yang terbakar juga banyak tiap harinya,” jelasnya. Aktivitas fisik yang intens ini ternyata berkontribusi besar pada penurunan berat badannya secara tidak langsung.
“Simak juga: Skizofrenia pada Anak Mengenal Penyebab dan Gejala”
Perjalanan Prilly Latuconsina dalam mencapai tubuh idealnya menunjukkan bahwa transformasi fisik sering kali melibatkan banyak aspek, dari perubahan gaya hidup hingga ketahanan mental terhadap kritik. Meskipun mendapatkan berbagai komentar negatif, Prilly tetap tegar dan fokus pada aspek positif dari perubahannya. Dengan memprioritaskan kesehatan dan aktivitas fisik, Prilly tidak hanya mencapai penampilan yang diinginkan tetapi juga menunjukkan sikap mental yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan.
Dengan perubahan yang signifikan ini, Prilly Latuconsina membuktikan bahwa perubahan gaya hidup yang sehat dapat membawa dampak positif tidak hanya pada penampilan tetapi juga pada kepercayaan diri dan kesejahteraan secara keseluruhan. Semoga kisahnya dapat menginspirasi banyak orang untuk mengejar gaya hidup sehat dan menghadapi kritik dengan kepala tegak.