Info langsung – Salah satu mitos diet yang masih banyak beredar adalah anggapan bahwa makan nasi saat diet bisa menyebabkan berat badan naik. Diet sering kali datang dengan serangkaian aturan ketat yang bisa membuat kita merasa tertekan. Mitos ini mungkin membuat banyak orang enggan atau bahkan takut untuk mengonsumsi nasi, padahal sebenarnya nasi bisa tetap menjadi bagian dari pola makan yang sehat jika dikonsumsi dengan bijak. Mari kita bongkar mitos ini dan pelajari bagaimana cara mengelola konsumsi nasi selama diet agar tetap menyenangkan tanpa harus mengorbankan cita rasa makanan favorit.
Nasi putih sering dianggap sebagai musuh utama dalam program diet karena memiliki kadar karbohidrat dan indeks glikemik yang tinggi. Hal ini menyebabkan banyak orang menghindari nasi, menganggapnya sebagai penyebab utama kenaikan berat badan. Pemikiran ini didasari oleh fakta bahwa konsumsi karbohidrat berlebih dapat memicu peningkatan kadar gula darah dan, jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup, berpotensi mengakibatkan penimbunan lemak.
Namun, penting untuk dipahami bahwa bukan hanya nasi yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Kenaikan berat badan terjadi ketika total kalori yang dikonsumsi melebihi jumlah kalori yang dibakar tubuh. Jadi, penyebab utama bertambahnya berat badan adalah asupan kalori secara keseluruhan, bukan hanya satu jenis makanan.
“Baca juga: Memilih Ikan untuk Membantu Program Diet Anda”
Jika Anda tidak ingin menghilangkan nasi dari menu diet Anda, ada beberapa tips yang dapat membantu Anda menikmati nasi tanpa harus merasa tertekan atau takut berat badan naik:
Bagi mereka yang masih khawatir tentang konsumsi nasi selama diet, nasi shirataki bisa menjadi alternatif yang menarik. Nasi shirataki terbuat dari umbi-umbian, khususnya akar tanaman konjac (glukomanan). Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes., ahli gizi dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, menjelaskan bahwa nasi shirataki memiliki beberapa keunggulan dibandingkan nasi putih biasa.
“Nasi shirataki memiliki kandungan serat yang lebih tinggi, sehingga dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama. Selain itu, nasi shirataki memiliki kalori, karbohidrat, dan indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan nasi putih, sehingga tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah atau produksi insulin yang berlebihan,” ujar Dr. Rita.
Nasi shirataki adalah pilihan yang baik bagi mereka yang ingin tetap menikmati nasi tanpa khawatir tentang berat badan atau dampaknya terhadap diet.
Chef Juna, seorang koki terkenal, juga merekomendasikan nasi shirataki sebagai pilihan alternatif. “Teksturnya mirip dengan nasi putih yang pulen. Soal rasa, nasi shirataki ini enak dan juga memiliki wangi pandan yang memberikan sentuhan berbeda,” terang Chef Juna. Ini menunjukkan bahwa nasi shirataki bukan hanya sehat tetapi juga bisa menjadi pilihan yang menyenangkan bagi pecinta nasi.
Dennis Hadi, Direktur Flimgroup, menambahkan, “Kami bersyukur Flimrice menjadi rekomendasi dokter spesialis penyakit dalam dan ahli gizi sebagai alternatif nasi yang lebih sehat. Nasi ini cocok dikonsumsi oleh siapa pun yang menjalani gaya hidup sehat. Menjaga berat badan, atau sedang dalam program penurunan berat badan.”
Dennis berharap bahwa Flimrice, sebagai produk nasi shirataki, dapat diterima dan dinikmati oleh masyarakat Indonesia. Dengan pilihan ini, diharapkan masyarakat bisa makan nasi tanpa khawatir berat badan naik atau gagal dalam diet.
Mitos bahwa nasi akan membuat berat badan naik jika dikonsumsi selama diet perlu dibongkar. Sebenarnya, nasi bisa menjadi bagian dari diet sehat jika dikonsumsi dengan bijaksana. Mengontrol porsi, memilih kombinasi lauk yang sehat, mencoba variasi nasi. Dan meningkatkan aktivitas fisik adalah kunci untuk menikmati nasi tanpa merasa tertekan. Selain itu, nasi shirataki menawarkan alternatif yang sehat dan lezat bagi mereka yang masih khawatir tentang dampak nasi putih pada berat badan. Dengan pendekatan yang tepat, Anda dapat tetap menikmati makanan favorit tanpa harus mengorbankan tujuan diet Anda.