infolangsung.org – Shin Tae-yong resmi diberhentikan dari posisinya sebagai pelatih Timnas Indonesia. Kabar ini disampaikan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dalam konferensi pers di Menara Danareksa, Jakarta, Senin (6/1/2025). Sebelumnya, spekulasi mengenai pemecatan Shin Tae-yong sudah beredar luas, terutama setelah Timnas Indonesia tersingkir di fase grup Piala AFF 2024.
Selain itu, berbagai prestasi berhasil diraih di bawah kepemimpinannya. Timnas Indonesia mencatat peningkatan peringkat FIFA dan tampil gemilang di berbagai turnamen. Shin membawa Timnas ke final Piala AFF 2020, meraih perunggu di Sea Games 2021, serta memastikan kelolosan ke Piala Asia U-20 2023 dan Piala Asia U-23 2024 di Qatar.
“Baca Juga : Bar Viral di Mall Jaksel Ditutup Permanen Usai Gelar Pesta LGBT”
Di luar lapangan, Shin Tae-yong dikenal sebagai sosok yang humoris, meski tegas saat melatih. Ia tidak ragu menjatuhkan sanksi atau mencoret pemain yang melanggar aturan disiplin. Pendekatan tegas namun hangat ini membuat pemain lebih mudah beradaptasi dengan gaya kepelatihannya.
Meski perjalanan Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia kini berakhir, kontribusi dan warisan yang ditinggalkannya akan terus dikenang sebagai babak penting dalam sejarah sepak bola nasional.
Shin Tae-yong, pelatih asal Korea Selatan, memiliki dua anak yang kini terjun ke dunia sepak bola. Kedua putranya, Shin Jae-won dan Shin Jae-hyeok, telah beranjak dewasa dan mengikuti jejak sang ayah dengan serius meniti karier sebagai pesepak bola profesional.
Kehadiran Shin Tae-yong juga membawa nuansa positif dalam lingkungan tim. Ia menunjukkan sikap toleransi yang tinggi terhadap budaya serta keyakinan di Indonesia. Salah satu momen yang mendapat perhatian terjadi pada 21 Juni 2022, ketika ia menghentikan sesi latihan Timnas U-19 saat azan Maghrib berkumandang. Tindakan ini dinilai sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi keagamaan yang berlaku di Indonesia.
Dengan sikapnya yang terbuka dan penuh toleransi, Shin Tae-yong berhasil menciptakan ikatan yang kuat dengan para pemain dan masyarakat Indonesia. Kemampuannya beradaptasi dan memahami budaya lokal membuatnya dihormati, bukan hanya sebagai pelatih, tetapi juga sebagai sosok inspiratif yang mampu menyatukan tim di tengah perbedaan budaya.
“Baca Juga : Agustiyani Tio Tiba di KPK untuk Diperiksa Kasus Hasto PDIP”