Damar Canggih Wicaksono: Anak Dono Jadi Ahli Nuklir
infolangsung.org – Damar Canggih Wicaksono, anak dari mendiang Dono Warkop yang dikenal sebagai legenda komedian Indonesia, kini berhasil meraih prestasi gemilang di dunia akademik. Meski memiliki latar belakang keluarga yang terkenal di dunia hiburan, Damar memilih jalur yang berbeda dengan menjadi seorang ilmuwan. Saat ini, Damar bekerja sebagai peneliti di Helmholtz-Zentrum Dresden-Rossendorf, sebuah laboratorium terkemuka di Jerman. Keberhasilannya di dunia akademik tak hanya karena kecerdasan, tetapi juga karena dedikasinya dalam bidang teknik nuklir dan fisika yang sudah ia tekuni sejak masa kuliah.
Damar lahir pada tahun 1977 dari pasangan Dono dan Titi, dan ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Damar memiliki seorang kakak, Andika Aria Sena, dan seorang adik, Satrio Sarwo Trengginas. Kehidupan keluarga Damar penuh dengan kenangan manis bersama kedua orangtuanya hingga ibunya, Titi, meninggal dunia pada tahun 1999 karena kanker payudara. Meski kehilangan sang ibu, Damar tetap menunjukkan keteguhan hati dalam mengejar pendidikan tinggi.
Setelah lulus dari SMA, Damar memilih untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada tahun 2004. Di sana, ia masuk ke jurusan Teknik Nuklir dan berhasil menyelesaikan studi S1-nya pada tahun 2009. Damar kemudian memutuskan untuk melanjutkan studi S2 di luar negeri, tepatnya di Ecole Polytechnique Fédérale de Lausanne (EPFL), sebuah universitas terkemuka di Swiss. Di sana, ia melanjutkan studi di jurusan yang sama, yaitu Teknik Nuklir.
“Baca Juga : Teknologi AI: Solusi Efektif untuk Mengurangi Kecelakaan”
Karier akademiknya terus berkembang ketika ia melanjutkan pendidikan doktoralnya di EPFL pada bidang Fisika, yang ia selesaikan pada tahun 2018. Dalam perjalanan pendidikannya, Damar menunjukkan kemajuan yang pesat dan menghasilkan karya-karya ilmiah yang diakui oleh banyak pihak. Salah satu penghargaan prestisius yang diterimanya adalah Best Professional Paper yang diberikan oleh Nuclear and Industrial Engineering pada Mei 2018. Penghargaan ini menjadi bukti konkret bahwa Damar bukan hanya meneruskan jejak ayahnya di dunia hiburan, tetapi juga mencatatkan namanya dalam dunia akademik internasional.
Damar juga dikenal aktif dalam berbagai kegiatan ilmiah internasional. Sebagai seorang peneliti, ia telah terlibat dalam berbagai konferensi internasional dan publikasi ilmiah yang diakui di kancah global. Penghargaan yang diterimanya, seperti Best Professional Paper dari Nuclear and Industrial Engineering, semakin menegaskan reputasi Damar di dunia akademik internasional. Penghargaan tersebut bukan hanya hasil dari kerja keras, tetapi juga refleksi dari dedikasinya yang luar biasa terhadap ilmu pengetahuan dan penelitian.
Di luar prestasi akademiknya, kehidupan pribadi Damar juga menarik perhatian banyak orang. Ia menikah dan menetap di luar negeri, menjalani kehidupan yang jauh dari sorotan media dan gemerlap dunia hiburan. Meski demikian, Damar tetap rendah hati dan menjaga privasinya dengan sangat baik. Ia lebih memilih untuk dikenang dan dihargai lewat karya-karyanya, bukan dari ketenaran ayahnya yang begitu besar. Sosok Damar menjadi bukti bahwa ketenaran orangtua tidak selalu menentukan jalan hidup anak-anak mereka. Damar telah membuktikan bahwa ia memiliki potensi dan kemampuannya sendiri untuk sukses di dunia yang ia pilih.
“Baca Juga : Kluivert dan Thohir Pantau Laga Dewa United vs Persija”