Info langsung – Anies Baswedan dan Sudirman Said, dua tokoh yang pernah memiliki ikatan erat, kini tengah menjadi pusat perhatian dalam dunia politik Indonesia. Keduanya tidak hanya sekadar kolega atau rekan kerja, tetapi telah melalui perjalanan politik yang panjang bersama-sama, dengan segala lika-likunya.
Anies dan Sudirman bukanlah orang baru dalam politik Indonesia. Keduanya pertama kali berkolaborasi saat bertugas sebagai menteri di Kabinet Kerja era Joko Widodo-Jusuf Kalla pada tahun 2014-2016. Anies menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, sedangkan Sudirman Said memegang peran sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Namun, nasib keduanya berubah ketika pada tahun 2016, reshuffle kabinet yang dilakukan oleh Presiden Jokowi memutuskan untuk mengganti posisi Anies dan Sudirman dari jabatan menteri. Hal ini membuka jalan bagi Anies untuk maju dalam Pilkada Jakarta 2017, di mana ia berhasil terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta.
”Baca juga: Pilkada Jakarta 2024, Persaingan Ketat Antara Anies Baswedan, Ridwan Kamil, dan Ahok“
Setelah Anies memimpin Jakarta, hubungan antara keduanya tidak putus begitu saja. Pada tahun 2020, Anies menunjuk Sudirman Said sebagai Komisaris Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, dan juga mempercayakan tugas mengawasi PT Transjakarta. Namun, ketika Anies tidak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Sudirman memilih untuk mundur dari jabatannya di PT Transjakarta.
Pada momentum Pilpres 2024, Anies dan Sudirman kembali bersatu dalam tim politik. Sudirman Said bahkan diangkat sebagai Ketua Tim Kecil yang bertugas untuk mendapatkan dukungan dari partai politik bagi Anies Baswedan dalam pemilihan presiden.
Namun, setelah Pilpres 2024 berakhir dan Anies tidak berhasil meraih kursi presiden, dinamika hubungan antara keduanya mulai berubah. Keduanya tidak lagi sering muncul bersama di hadapan publik seperti dulu. Bahkan, dalam Pilkada Jakarta 2024, Anies dan Sudirman justru berseberangan.
Sudirman Said, yang kini berencana maju dalam Pilkada Jakarta 2024, mengharapkan dukungan dari Anies Baswedan. Namun, dengan ambisi Anies juga untuk mencalonkan diri sebagai gubernur Jakarta, keduanya kini sepertinya berada dalam jalur yang berbeda.
Ketika ditanya mengenai hubungannya dengan Sudirman, Anies enggan memberikan komentar yang jelas kepada media. Begitu juga dengan Sudirman, yang tidak bersedia mengomentari kemungkinan Anies bekerja sama dengan PDIP dalam Pilkada Jakarta 2024. Keduanya tampaknya lebih memilih untuk fokus pada perjalanan politik mereka masing-masing.
Meskipun jalan politik mereka saat ini terlihat berseberangan, baik Anies maupun Sudirman menunjukkan sikap yang dewasa dan terbuka terhadap situasi ini. Keduanya memiliki pandangan dan ambisi politik yang berbeda, yang mungkin saja bertabrakan dalam kontestasi politik mendatang.
Pergulatan politik antara Anies Baswedan dan Sudirman Said menggambarkan kompleksitas dinamika politik di Indonesia. Meskipun saat ini keduanya tampak berada pada jalur yang berbeda, hanya waktu yang akan menjawab bagaimana hubungan mereka akan berkembang di masa depan.