Info langsung – Stroke adalah kondisi medis yang sangat serius dan bisa terjadi kapan saja, termasuk pada usia yang masih produktif. Gangguan ini terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu atau tersumbat, menyebabkan kerusakan pada jaringan otak. Penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk meminimalkan dampak jangka panjang dari stroke, termasuk potensi kecacatan. Artikel ini akan membahas mengapa waktu sangat krusial dalam penanganan stroke dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan kesadaran serta respons terhadap kondisi ini.
Stroke dapat datang secara tiba-tiba dan bisa kapan saja. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, sekitar 80 persen masyarakat Indonesia tidak mengetahui gejala stroke, yang sering kali menyebabkan penanganan menjadi terlambat. Ketika seseorang mengalami stroke, setiap menit yang berlalu sangat berharga. Penanganan yang terlambat dapat memperburuk kerusakan otak dan meningkatkan risiko kecacatan permanen.
“Baca juga: Saraf Kejepit dengan Metode BESS di RS JIH Solo”
Stroke dapat menampakkan dirinya dengan berbagai gejala, yang meliputi:
Jika seseorang mengalami gejala-gejala ini, sangat penting untuk segera mencari bantuan medis.
Dalam situasi stroke, membawa pasien ke rumah sakit dengan fasilitas medis yang lengkap adalah langkah pertama yang harus dilakukan. Rumah sakit harus memiliki peralatan diagnostik seperti CT scan untuk memastikan jenis stroke yang dialami pasien—apakah disebabkan oleh sumbatan atau pendarahan. Penanganan untuk kedua jenis stroke ini berbeda dan memerlukan pendekatan yang spesifik.
Spesialis Neurologi dr. Sukono Djojoatmodjo, Sp.N, dalam acara CIRCLE (Corporate & Insurance Relations for Collaboration, Loyalty, and Enhancement) RS Premier Jatinegara di Jakarta, menekankan pentingnya waktu dalam penanganan stroke. “Layanan rumah sakit harus setidaknya memiliki layanan CT scan untuk memastikan stroke dipicu oleh sumbatan atau pendarahan karena penanganan kedua jenis ini berbeda,” ujarnya.
Dr. Sukono menjelaskan bahwa penanganan stroke yang cepat sangat penting untuk hasil yang optimal. Untuk stroke jenis sumbatan, penanganan yang dilakukan dalam waktu kurang dari 4,5 jam dari saat serangan dapat memberikan hasil yang sangat baik, mengurangi kecacatan seminimal mungkin, atau bahkan memungkinkan pemulihan yang sempurna.
“Faktor waktu sangat penting untuk penanganan stroke karena bila berlarut dalam penanganan, kerusakan otak akan semakin parah. Semakin cepat penanganan dilakukan, semakin kecil risiko kecacatan yang dialami pasien,” kata Sukono.
“Simak juga: Konsumsi Kolang-kaling untuk Kesehatan Sendi, Mitos atau Fakta?”
Selain penanganan yang cepat, faktor gaya hidup juga berperan besar dalam pencegahan stroke. Meskipun faktor genetik dapat mempengaruhi risiko stroke, gaya hidup yang tidak sehat juga merupakan pemicu utama. Dr. Sukono menekankan pentingnya olahraga dalam mencegah stroke.
“Salah satu kunci untuk menghindari stroke adalah olahraga. Tidak masalah jika hanya berjalan kaki, tetapi lakukan secara rutin dan konsisten. WHO merekomendasikan 30 menit aktivitas fisik per hari,” jelas Sukono.
Selain olahraga, mengubah pola makan, menghindari merokok, dan mengelola stres juga merupakan langkah-langkah penting dalam mencegah stroke.
Dr. Sukono juga mengingatkan bahwa stroke memerlukan perawatan yang lama dan mungkin membutuhkan penyesuaian gaya hidup seumur hidup. “Stroke berbeda dengan penyakit jantung. Setelah dua atau tiga minggu, seseorang dengan penyakit jantung mungkin sudah bisa kembali beraktivitas. Namun, bagi penderita stroke, dampak jangka panjang sering kali menderita sepanjang hidupnya,” kata Sukono.
Waktu adalah faktor kunci dalam penanganan stroke. Semakin cepat seseorang mendapatkan penanganan medis, semakin besar peluang untuk mengurangi kecacatan dan meminimalkan kerusakan otak. Selain itu, mengadopsi gaya hidup sehat dan rutin berolahraga dapat membantu mencegah terjadinya stroke. Kesadaran akan gejala stroke dan pentingnya tindakan cepat dapat membuat perbedaan besar dalam hasil akhir perawatan. Mari kita tingkatkan pengetahuan dan kesiapsiagaan untuk melawan stroke secara efektif.