Info langsung – Meskipun sering disepelekan, penyakit neuromuskular seperti Saraf Kejepit (HNP), Migrain, ALS, Guillain Barre Syndrome, Myasthenia Gravis, dan FSHD bisa sangat berbahaya jika tidak ditangani dengan serius. Gejala-gejalanya sering kali umum dan mirip dengan penyakit lain, seperti kebas, kesemutan, gangguan bicara, kelemahan tubuh yang kronis, nyeri otot tanpa penyebab jelas, dan kelopak mata yang turun sebelah.
Menurut dr Luh Ari Indrawati, seorang ahli saraf dari Rumah Sakit Mandaya di Kota Tangerang, pelayanan untuk penyakit neuromuskular masih sangat terbatas di Indonesia.[1] “Saat ini, fokus layanan kesehatan masih banyak pada penyakit seperti kanker dan jantung, sedangkan pelayanan untuk penyakit neuromuskular masih jarang, apalagi untuk kasus-kasus yang langka,” ujarnya.
“Baca juga: Menjelajahi Keindahan Alam Selandia Baru Panduan Liburan bagi Para Petualang“ [3]
Dr Luh Ari juga menekankan pentingnya kesadaran akan gejala-gejala ini karena diagnosis yang tepat waktu dapat mencegah kemungkinan kelumpuhan. “Seringkali, pengidap penyakit ini mengalami kesulitan dalam mendapatkan diagnosis yang akurat karena gejalanya yang tidak spesifik,” tambahnya.
Di sisi lain, Presiden Direktur Mandaya Hospital Group, dr Benedictus Widaja, menjelaskan bahwa keberadaan Pusat Neuromuskular pertama di Indonesia di RS Mandaya memberikan akses lebih. Baik bagi pasien untuk mendapatkan perawatan yang sesuai dengan kondisi mereka.[2] “Pusat ini didedikasikan untuk mengatasi berbagai gangguan otot yang disebabkan oleh masalah pada saraf. Sehingga pasien tidak perlu lagi berobat ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan,” jelasnya.
“Simak juga: Kemenparekraf Mendukung Pengembangan Wisata Kapal Pesiar” [5]
Lebih lanjut, dr Benedictus menegaskan komitmennya untuk meningkatkan aksesibilitas terhadap layanan kesehatan bagi pengidap penyakit neuromuskular dengan alokasi dana yang signifikan. Termasuk dukungan dari Widaya Foundation untuk akses tes genetik langka di Indonesia.[4] “Kami berharap dapat membantu lebih banyak pasien untuk mendapatkan diagnosis lebih cepat dan akurat,” tambahnya.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya penanganan penyakit neuromuskular akan semakin meningkat. Sehingga masyarakat dapat lebih cepat mengenali gejala dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk kesehatan mereka.
[1] https://m.tribunnews.com/kesehatan/2024/06/22/penyakit-terkait-gangguan-saraf-otot-masih-banyak-disepelekan-kenali-gejalanya
[2] https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/macam-macam-penyakit-saraf
[3] https://infoinspiratif.com/berita/menjelajahi-keindahan-alam-selandia-baru-panduan-liburan-bagi-para-petualang/
[4] https://klinikpintar.id/blog-pasien/kenali-8-macam-penyakit-saraf-dan-gejalanya
[5] https://jangkauaninfo.com/berita/kemenparekraf-mendukung-pengembangan-wisata-kapal-pesiar/