Info langsung – Dalam rangka memperkuat komitmen terhadap kesejahteraan anak-anak Indonesia, Presiden terpilih Prabowo Subianto mengumumkan rencana untuk mengubah nama program Makan Siang Gratis menjadi Makan Bergizi Gratis. Perubahan ini tidak hanya sekadar pergantian istilah, tetapi juga bertujuan untuk memberikan fleksibilitas waktu bagi siswa dalam mendapatkan asupan nutrisi penting.
Menurut Prabowo, keputusan untuk mengganti nama program ini didasarkan pada kebutuhan praktis siswa yang mayoritas masuk sekolah pada pagi hari.[1] “Kami ingin memastikan bahwa siswa dapat mengakses makanan bergizi tanpa harus menunggu waktu makan siang tradisional, yang biasanya antara pukul 12 hingga 13,” ungkapnya dalam konferensi pers di Jakarta.
“Baca juga: Kerusuhan Demo Pajak di Kenya, Belasan Tewas Ditembak Polisi“ [2]
Lebih lanjut, Prabowo juga berkomitmen untuk menyediakan susu gratis sebagai bagian dari program ini, dengan memanfaatkan potensi pangan lokal di setiap daerah.[1] Pendekatan ini diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi dasar, tetapi juga memberikan tambahan nutrisi penting seperti protein, kalsium, dan vitamin.
Susu UHT, dikenal dengan proses pemanasan ultra tinggi untuk memperpanjang masa simpannya, merupakan pilihan praktis yang tersedia secara luas di pasaran. Meskipun praktis, kandungan nutrisi dalam susu UHT terbatas dibandingkan dengan susu pertumbuhan.
Susu pertumbuhan, yang umumnya berbentuk bubuk, dirancang khusus untuk anak usia di atas 1 tahun. Selain nutrisi dasar seperti lemak, protein, dan kalsium, susu ini juga diperkaya dengan zat tambahan seperti zat besi, DHA, serta omega 3 dan 6 yang penting untuk perkembangan otak dan sistem saraf.
“Simak juga: Tatjana Saphira Siap Membawa Kisah Seram Kampung Siluman Pulo Majeti ke Layar Lebar“ [4]
Susu murni adalah susu segar yang langsung dikonsumsi setelah dipasteurisasi untuk memastikan keamanannya. Proses ini melibatkan pemanasan pada suhu tertentu guna menghilangkan bakteri, menjadikannya aman untuk dikonsumsi.
Menanggapi hal ini, dr. Juwalita Surapsari, M. Gizi, Sp. GK., seorang pakar gizi klinis dari Universitas Indonesia, menjelaskan pentingnya asupan nutrisi tambahan bagi anak-anak. “Susu pertumbuhan yang difortifikasi dapat memberikan dukungan yang diperlukan untuk kemampuan belajar, perkembangan, dan kreativitas anak,” ujarnya.
Dr. Juwalita menekankan bahwa pemilihan susu yang sesuai dengan usia anak sangat penting dalam memenuhi kebutuhan gizi mereka.[3] “Dengan adanya fortifikasi zat besi dalam susu pertumbuhan. Kita dapat membantu memastikan bahwa kebutuhan nutrisi anak tercukupi dengan baik,” tambahnya.
Berpegang pada Pedoman Gizi Seimbang dari Kementerian Kesehatan. Susu termasuk dalam kelompok lauk pauk sumber protein bersama dengan ikan, telur, unggas, daging, kacang-kacangan, tahu, dan tempe. Pilihan makanan ini harus seimbang dengan jenis makanan lain untuk memastikan asupan gizi yang optimal bagi anak-anak.
Organisasi kesehatan dunia seperti WHO dan UNICEF telah menetapkan delapan kelompok makanan utama yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.[5] Melalui program Makan Bergizi Gratis ini. Diharapkan bahwa lebih banyak anak Indonesia dapat mengakses makanan bergizi yang penting bagi pertumbuhan dan kesehatan mereka.
Dengan langkah-langkah ini, Indonesia semakin bergerak menuju masa depan yang lebih cerah dengan generasi muda yang kuat dan sehat.
[1] https://m.tribunnews.com/nasional/2024/06/26/program-ganti-nama-jadi-makan-bergizi-gratis-bagaimana-dengan-susu-dan-kandungan-gizinya?page=2
[2] https://infoinspiratif.com/berita/kerusuhan-demo-pajak-di-kenya-belasan-tewas-ditembak-polisi/
[3] https://amp.kontan.co.id/news/bakal-ada-program-makan-bergizi-gratis-bagaimana-dengan-susu-dan-kandungan-gizinya
[4] https://jangkauaninfo.com/berita/tatjana-saphira-siap-membawa-kisah-seram-kampung-siluman-pulo-majeti-ke-layar-lebar/
[5] https://amp.kompas.com/tren/read/2024/05/23/210000365/saat-prabowo-ubah-nama-program-makan-siang-gratis-jadi-makan-bergizi-gratis