China Minta Pejabat Hidup Sederhana, Pangkas Gaya Mewah
infolangsung.org – Pemerintah China dan Partai Komunis menyerukan penghematan di kalangan pejabat negara. Seruan ini disampaikan dalam pemberitahuan resmi pada Minggu (18/5) dan menjadi bagian dari langkah Presiden Xi Jinping dalam menegakkan disiplin fiskal serta menekan gaya hidup mewah di birokrasi. Seruan itu muncul di tengah tekanan ekonomi dan memburuknya kondisi keuangan pemerintah lokal.
“Baca Juga: Mitsubishi Pilih Rilis DST Concept, Bukan Xpander Hybrid”
Dalam pemberitahuan tersebut, pemerintah secara tegas meminta pejabat mengurangi belanja untuk resepsi, alkohol, rokok, dan kegiatan seremonial berlebihan. Xi Jinping menyebut pemborosan sebagai hal memalukan, sementara penghematan dianggap mulia.
Langkah ini merupakan bagian dari kampanye jangka panjang yang diluncurkan untuk mendorong kesederhanaan dalam birokrasi dan menekan praktik-praktik yang dinilai boros dan tidak perlu.
Imbauan penghematan ini muncul seiring melemahnya pendapatan negara, terutama akibat perlambatan ekonomi. Sumber utama pendapatan pemerintah daerah, yaitu dari penjualan tanah, mengalami penurunan drastis dalam beberapa tahun terakhir.
Penurunan ini mengakibatkan pemerintah pusat harus menekan pengeluaran sekaligus mencari cara untuk menjaga kestabilan fiskal di semua level pemerintahan. Banyak proyek infrastruktur daerah terhambat karena keterbatasan anggaran. Beberapa pemerintah lokal bahkan harus menunda pembayaran utang atau memangkas layanan publik untuk tetap bertahan. Dalam situasi ini, efisiensi dan penghematan menjadi langkah strategis yang tidak bisa ditunda, agar roda pemerintahan tetap berjalan dan kepercayaan publik tetap terjaga.
Presiden Xi telah memerintahkan agar seluruh jajaran pemerintahan membiasakan diri dengan pengelolaan anggaran yang lebih ketat. Pemerintah tidak hanya menolak gaya hidup mewah, tetapi juga mengawasi lebih ketat penggunaan dana publik.
Seruan ini juga menandai kelanjutan dari kebijakan pengendalian anggaran yang diperketat sejak akhir 2023, ketika pemerintah mulai menyesuaikan anggaran belanja dengan pendapatan yang makin terbatas.
Kebijakan penghematan ini sejalan dengan upaya Xi Jinping dalam memerangi korupsi di tubuh birokrasi. Gaya hidup mewah di kalangan pejabat selama ini dinilai sebagai salah satu akar dari praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.
Dengan menekan belanja yang tidak perlu, pemerintah berharap dapat membentuk budaya kerja yang lebih sederhana, efisien, dan transparan di kalangan aparatur negara.
“Baca Juga: Pungutan Ekspor CPO 10% Berlaku Hari Ini untuk B40″
Selain turunnya pendapatan, beban utang pemerintah daerah juga semakin membebani keuangan negara. Tahun lalu, pemerintah pusat meluncurkan langkah besar untuk mencegah potensi gagal bayar utang lokal.
Langkah ini diambil agar pemerintah daerah tetap memiliki ruang fiskal yang cukup untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, terutama di tengah perlambatan ekonomi global yang mempengaruhi China secara langsung.