Trump Siap Umumkan Kesepakatan Tarif Baru Usai China
infolangsung.org – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan rencana untuk menetapkan tarif baru terhadap sejumlah mitra dagang AS dalam dua hingga tiga minggu ke depan. Pernyataan ini diungkapkan oleh Trump dalam pertemuan dengan para eksekutif bisnis di Uni Emirat Arab. Ia mengakui bahwa pemerintahannya tidak memiliki kapasitas untuk menegosiasikan kesepakatan dengan semua negara secara bersamaan.
“Baca Juga: BULOG Jaga Kualitas Beras Meski Serapan Meningkat Pesat”
Dalam kesempatan tersebut, Trump mengungkapkan bahwa Menteri Keuangan Scott Bessent dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick akan mengirimkan surat kepada beberapa negara yang terlibat dalam perdagangan dengan AS. Surat tersebut akan menginformasikan besaran tarif yang harus dibayar oleh negara-negara tersebut untuk berbisnis di Amerika Serikat. Trump menambahkan bahwa negara-negara yang menerima surat ini bisa mengajukan banding, meskipun ia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai proses banding tersebut.
Trump menyatakan bahwa sekitar 150 negara tertarik untuk membuat kesepakatan dagang dengan AS. Namun, ia menyadari bahwa tidak mungkin untuk melakukan negosiasi dengan semua negara tersebut secara bersamaan. “Kami kekurangan tenaga dan waktu untuk menangani semua permintaan negosiasi,” ungkap Trump. Dengan keterbatasan sumber daya, ia memilih untuk langsung menetapkan tarif bagi negara-negara yang ingin menghindari bea masuk lebih tinggi.
Pada 2 April 2025, Trump mengumumkan bahwa pemerintah AS akan memberlakukan tarif baru terhadap sejumlah mitra dagang. Namun, tarif tersebut ditangguhkan selama 90 hari untuk memberi kesempatan bagi negara-negara mitra untuk melakukan negosiasi. Penangguhan ini dilakukan setelah kekhawatiran investor dan untuk memberi ruang bagi pembicaraan perdagangan yang lebih mendalam.
Namun, Trump sekarang lebih memilih untuk menetapkan tarif langsung, menghindari proses negosiasi yang panjang dan rumit. Ia menyatakan bahwa metode ini lebih efisien dan memberikan hasil yang lebih cepat.
“Baca Juga: PT LIB Undang Oxford United dan NEC di Piala Presiden”
Negosiasi perdagangan masih berlangsung dengan beberapa negara besar, termasuk Jepang, Korea Selatan, India, dan Uni Eropa. Trump juga mengungkapkan bahwa ia telah mencapai kerangka kerja perdagangan dengan Inggris. Selain itu, ia juga menyebutkan adanya pengurangan tarif sementara dengan China untuk memberi lebih banyak ruang bagi proses perundingan yang sedang berjalan.
Trump terus menegaskan bahwa kebijakan tarifnya bertujuan untuk memperbaiki kesenjangan perdagangan dengan negara-negara tersebut dan memastikan bahwa Amerika Serikat mendapatkan kesepakatan yang lebih menguntungkan.
Dengan langkah-langkah yang dijelaskan, Trump berusaha mengatur kebijakan tarif secara lebih efisien dan fokus pada negara-negara yang lebih siap untuk melakukan kesepakatan. Proses negosiasi tetap berlangsung, namun kebijakan tarif langsung menjadi solusi untuk menghadapi tantangan dalam perdagangan internasional.