Info langsung – Intel, raksasa teknologi yang telah berdiri selama 56 tahun, kini menghadapi krisis keuangan yang dinilai sebagai yang paling berat sepanjang sejarahnya. Dalam upaya untuk menyelamatkan diri dari situasi ini, Intel tidak hanya memutar otak sendiri, tetapi juga mencari bantuan dari penasihat keuangan terkemuka seperti Morgan Stanley dan Goldman Sachs. Berikut adalah beberapa langkah strategis yang sedang dipertimbangkan Intel untuk mengatasi krisis yang mengancam masa depannya.
“Baca juga: Oppo dan Tecno Tampilkan Inovasi HP Lipat Tiga Layar”
Sebagai langkah awal, Intel telah mulai mengevaluasi berbagai opsi untuk memperbaiki kondisi keuangannya. Salah satu langkah yang mungkin diambil adalah memisahkan divisi desain produk dari manufakturnya. Selain itu, perusahaan juga mempertimbangkan untuk memangkas anggaran belanja modal dan membatalkan rencana pembangunan pabrik baru. Semua opsi ini dipertimbangkan untuk mengurangi beban keuangan yang semakin berat dan memfokuskan sumber daya pada area yang lebih strategis.
Dalam upaya untuk memperbaiki posisinya, Intel juga tidak menutup kemungkinan melakukan merger dan akuisisi. Langkah ini mungkin dianggap sebagai cara untuk mendapatkan aliran pendapatan baru dan mengintegrasikan teknologi yang dapat memperkuat posisi mereka di pasar. Namun, keputusan ini tentu tidak akan mudah dan harus dipertimbangkan dengan hati-hati agar dapat membawa manfaat jangka panjang.
“Simak juga: Google Meet, Gemini AI Kini Bisa Bikin Rangkuman Rapat”
Krisis ini mulai terlihat setelah laporan keuangan Intel yang mengecewakan menyebabkan sahamnya jatuh ke titik terendah sejak 2013. Meskipun saham Intel mengalami kenaikan sebesar 6,5% sejak awal tahun, penurunan drastis sebesar 60% pasca laporan keuangan tersebut memberikan dampak negatif yang signifikan. Sementara itu, indeks Philadelphia Semiconductor, yang menjadi barometer industri, malah menunjukkan peningkatan sebesar 20% dalam periode yang sama. Intel mencatatkan kerugian bersih sebesar USD 1,61 miliar pada kuartal terakhir. Dan analis memprediksi penurunan akan berlanjut hingga akhir tahun 2024.
Menurut Asymmetric Advisors Market Strategist, Amir Anvarzadeh, model bisnis Intel saat ini mengalami kerusakan yang serius. Ia memperingatkan bahwa perusahaan harus bersiap menghadapi pemotongan belanja modal besar-besaran dalam 12 bulan ke depan. Rencana strategis Intel untuk menghadapi krisis ini akan disusun dalam. Beberapa minggu ke depan dan dipresentasikan kepada dewan direksi sebelum akhir September.
Dalam situasi yang penuh tantangan ini, Intel harus membuat keputusan cepat dan strategis untuk dapat kembali ke jalur yang benar dan mempertahankan. Posisinya sebagai salah satu pemimpin industri teknologi global.