Info langsung – Metode kabel HDMI yang memungkinkan hacker untuk mencuri data dari pengguna dengan cara yang sangat canggih. Temuan ini berfokus pada celah keamanan yang melibatkan kabel HDMI, yang biasa digunakan untuk menghubungkan komputer dengan monitor. Dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI), peneliti ini menemukan bahwa radiasi elektromagnet yang bocor dari kabel HDMI dapat dimanfaatkan oleh peretas untuk mengakses informasi pribadi seperti password dan data sensitif lainnya.
Metode yang ditemukan ini memanfaatkan radiasi elektromagnet yang dipancarkan oleh kabel HDMI saat data ditransmisikan dari komputer ke monitor. Radiasi ini, yang biasanya dianggap tidak berbahaya, dapat ditangkap oleh antena dari jarak jauh. Setelah radiasi ditangkap, AI dapat mengolah sinyal tersebut untuk merekonstruksi gambar yang ditampilkan di layar monitor korban. Ini memungkinkan hacker untuk melihat apa yang ditampilkan di layar, termasuk teks yang sedang diketik seperti password, pesan rahasia, atau informasi penting lainnya.
”Baca juga: ASUS ExpertBook B5, Laptop dengan Teknologi AI”
Menurut para peneliti, meskipun teknik ini bisa digunakan untuk menyerang siapa saja, kemungkinan besar serangan ini lebih relevan untuk target-target dengan tingkat keamanan tinggi, seperti instansi pemerintah atau perusahaan besar. Penggunaan teknologi ini di kalangan pengguna rumahan diperkirakan tidak terlalu umum, namun ancamannya tetap ada.
Serangan semacam ini dikenal dengan nama TEMPEST, istilah yang digunakan oleh badan intelijen seperti NSA dan NATO. TEMPEST merujuk pada teknik penyadapan yang memanfaatkan radiasi elektromagnet untuk mengakses informasi sensitif. NSA bahkan telah menyusun panduan untuk melindungi terhadap ancaman semacam ini, menggarisbawahi betapa seriusnya potensi bahaya yang ditimbulkan.
Ada beberapa cara untuk melakukan serangan ini. Salah satunya adalah dengan menempatkan antena di luar ruangan, yang bisa menangkap radiasi dari kabel HDMI tanpa harus berada di dekat lokasi target. Alternatif lainnya adalah dengan menyusupkan perangkat kecil ke dalam bangunan untuk menangkap sinyal secara langsung. Perangkat ini kemudian dapat diambil dan dianalisis oleh pelaku kejahatan.
Federico Larroca, salah seorang peneliti dari Universitas Republik di Uruguay, menjelaskan bahwa timnya berhasil mengembangkan model AI yang mampu merekonstruksi sinyal digital dari radiasi yang bocor dari kabel HDMI, bahkan dari jarak beberapa meter. Model ini dilatih menggunakan sinyal yang telah disadap, dan dibandingkan dengan versi asli dari gambar yang ditampilkan di layar.
”Simak juga: Galaxy S24 FE, Spesifikasi dan Performa ini Bocorannya“
Selama fase pengujian, metode ini menunjukkan tingkat kesalahan pembacaan teks sekitar 30%. Meskipun angka ini tampaknya tinggi, teks yang salah masih dapat dibaca dengan akurat oleh manusia. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada beberapa tantangan, metode ini cukup efektif dalam mengekstraksi informasi dari sinyal yang bocor.
Temuan ini menggarisbawahi pentingnya keamanan siber dan perlunya perlindungan tambahan terhadap ancaman yang mungkin belum sepenuhnya dipahami. Bagi pengguna rumahan, meskipun risiko ini mungkin terasa rendah, bagi organisasi dengan informasi sensitif, upaya untuk mengurangi risiko penyadapan ini sangatlah penting.