infolangsung.org – Kapendam I Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha, menjelaskan bahwa video viral yang menampilkan seorang oknum TNI diduga membekingi debt collector adalah video lama. Ia menegaskan, tindakan tegas telah diambil terhadap oknum tersebut.
Dalam video yang kembali viral di media sosial, terlihat seorang pria berbaju abu-abu yang diduga anggota TNI terlibat dalam keributan dengan warga. Pria itu tampak mencengkeram kemeja seorang warga berbaju hitam sambil berkata, “Kau diam kau! Tugasku ini,” sambil menarik kemeja warga tersebut.
Situasi semakin memanas ketika pria berbaju hitam itu dipaksa masuk ke sebuah ruangan hotel. Seorang warga mencoba melawan dengan bertanya, “Surat tugas abang mana? Coba saya tanya, surat abang mana?” Ia menegaskan bahwa Kapolri telah memerintahkan pemberantasan debt collector dan menekankan bahwa TNI-Polri tidak memiliki wewenang untuk ikut campur dalam hal tersebut.
Narasi di media sosial menyebutkan bahwa oknum TNI tersebut diduga membawa laporan palsu (LP abal-abal) dan memeras korban hingga puluhan juta rupiah. Insiden ini memicu kemarahan masyarakat, terutama karena keterlibatan pihak yang seharusnya menjaga keamanan.
Kapendam memastikan bahwa kejadian dalam video itu telah ditindak sesuai prosedur. Masyarakat diimbau untuk tidak langsung percaya pada video lama yang kembali muncul tanpa konteks jelas. Pemerintah terus berkomitmen menjaga profesionalisme aparat dalam menjalankan tugas.
Saat ini, oknum TNI yang diduga terlibat dalam mendukung aktivitas debt collector sedang menjalani pemeriksaan oleh pihak berwenang. Menurut Kapendam I Bukit Barisan, video yang memicu perhatian publik tersebut sebenarnya merupakan rekaman lama. Namun, sekitar empat hari yang lalu, video tersebut kembali viral di media sosial, memicu berbagai reaksi dari masyarakat.
“Proses pemeriksaan sudah berjalan,” tegasnya.
Kapendam menekankan bahwa Kodam I Bukit Barisan berkomitmen menjaga integritas institusi dan kepercayaan masyarakat terhadap TNI. Ia memastikan tidak ada toleransi terhadap pelanggaran yang melibatkan prajurit TNI.
“Baca Juga : 5 Wisata TikTok Hits Nataru, Ada Padang Savana Bali!”
Oknum TNI yang diduga terlibat dalam mendukung aktivitas debt collector saat ini tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh pihak berwenang. Kapendam I Bukit Barisan menjelaskan bahwa video yang memicu kegaduhan tersebut sebenarnya adalah rekaman lama. Namun, sekitar empat hari yang lalu, video itu kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial, memunculkan berbagai reaksi dan spekulasi dari masyarakat. Kapendam menegaskan bahwa Kodam I Bukit Barisan serius menangani kasus ini untuk menjaga integritas institusi sekaligus menjamin kepercayaan masyarakat terhadap TNI sebagai lembaga yang disiplin dan profesional.
Dalam penjelasannya, Kapendam juga menekankan bahwa Kodam I Bukit Barisan terus berupaya memastikan tidak ada prajurit yang menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Dengan transparansi dalam penanganan kasus ini, pihaknya berharap masyarakat tetap memberikan kepercayaan penuh kepada institusi TNI. Ia meminta publik untuk bersabar dan tidak berspekulasi sebelum hasil resmi dari pemeriksaan diumumkan. Kasus ini sekaligus menjadi pengingat bagi seluruh prajurit TNI bahwa pelanggaran disiplin maupun kode etik tidak akan pernah ditoleransi. Langkah tegas ini diambil sebagai bagian dari komitmen Kodam untuk menjaga wibawa institusi dan menjamin bahwa TNI tetap menjadi pelindung rakyat serta bangsa.
Langkah ini menunjukkan upaya Kodam I Bukit Barisan dalam memastikan tindakan tegas terhadap segala bentuk pelanggaran. Mereka juga berusaha mempertahankan citra positif institusi sekaligus melindungi kepercayaan masyarakat. Dengan tindakan cepat dan transparan, pihak Kodam ingin memastikan bahwa kasus ini ditangani sesuai aturan dan tidak terulang di masa depan.
Melalui proses pemeriksaan yang sedang berlangsung, Kodam berupaya membuktikan komitmen mereka untuk menjaga disiplin dan akuntabilitas dalam jajaran TNI. Masyarakat diminta untuk tidak terburu-buru menyimpulkan sebelum hasil pemeriksaan resmi diumumkan.
“Baca Juga : Hasto Siap Rilis Video Skandal Korupsi Pejabat Negara”